Turbine Flowmeter (turbin aksial) diciptakan oleh Reinhard Woltman dan merupakan flow meter yang akurat dan dapat diandalkan untuk liquid dan gas. Flowmeters Turbine menggunakan energi mekanik dari cairan yang mengalir guna memutar sebuah “pinwheel” (rotor). Blades pada rotor dibuat miring dengan sudut tertentu layaknya baling-baling, untuk mengubah energi dari aliran fluid menjadi energi rotasi. Poros rotor berputar pada bushing/bearing dimana ketika cairan bergerak lebih cepat, rotor berputar secara proporsional lebih cepat.
Rotasi poros dapat dirasakan secara mekanis atau dengan mendeteksi gerakan blade. Gerakan blade terdeteksi secara magnetis, dengan masing-masing blade atau bagian tertanam dari logam akan menghasilkan pulsa.
Ketika liquid bergerak lebih cepat pada flow meter turbine, maka akan lebih banyak menghasilkan pulsa yang akan sebanding dengan kecepatan aliran fluida. Sensor Pick-up pada flow meter turbin akan memproses sinyal pulsa untuk menentukan aliran fluida. Pemancar dan sistem gerakan yang tersedia untuk menangkap aliran di kedua arah arus maju dan mundur.
Sensor pick-up menghasilkan pulsa secepat berputar nya impeller, ini memberikan reaksi waktu yang sangat cepat sehingga membuat jenis flow meter ini sangat cocok untuk aplikasi batching. Pulsa yang dihasilkan oleh sensor pick-up merupakan pulsa per satuan volume, juga disebut sebagai faktor-k.
Aplikasi Turbine flow meter
Turbine Flow meters dapat digunakan untuk mengukur kecepatan aliran dari liquid, gas dan uap dalam pipa, seperti hidrokarbon, bahan kimia, air, cairan kriogenik, udara, dan gas industri.
Yang perlu diperhatikan dalam menentukan turbine flow meter hendaknya berhati-hati pada cairan yang kotor ( mengandung sampah, pasir dan solid lainnya) karena kotoran akan bisa menghambat akurasi dan bahkan akan gagal karena rotor tidak bisa berputar akibat tersangkut kotoran.
Begitu juga untuk cairan yang non-pelumas, karena flowmeter dapat menjadi tidak berfungsiatau akurasinya menyimpang terlalu jauh karena itu ada flowmeters turbin memiliki kelengkapan grease untuk digunakan pada cairan yg tidak mempunyai sifat pelumasan.
Selain itu, turbin flowmeters yang dirancang untuk tujuan tertentu, misalnya untuk layanan gas alam, sering dapat beroperasi pada rentang temperatur yang terbatas (misalnya sampai 60 º C) dimana operasi pada suhu yang lebih tinggi dapat merusak flowmeter tersebut. Turbine Flow meter ini lebih baik jika diterapkan untuk cairan sanitasi, relatif bersih, dan korosif dalam ukuran sampai dengan sekitar 24 inci.
Flowmeters turbin yang kecil dapat dipasang langsung di pipa, tapi ukuran dan berat flowmeters turbin yang lebih besar mungkin memerlukan instalasi pondasi yang kuat. Aplikasi Turbin Flowmeters kurang akurat pada tingkat kecepatan aliranyang rendah karena dapat memperlambat putaran rotor. sementara itu untuk installasi turbine flow meter ada yang secara inline menggunakan koneksi flange ulir dan ada juga yang menggunakan metode insert bisanya dikenal dengans sebutan insertion turbine flow meter.
Begitu juga untuk kecepatanaliran fluida yang terlalu tinggi dapat meneyebabkan keausan pada bushing ataupun bearing ataupun shaft rotor karena itu hendaknya dalam mengoperasikan flow meters kurang lebih sekitar 5 persen lebih tinggi dari kecepatan aliran maksimal sebagaimana ditentukan oleh manufacture.
Dalam beberapa aplikasi, penggantian bantalan mungkin perlu dilakukan secara rutin dan berkakibat pada tingginya maintenance cost. Begitu juga Aplikasi pada fluida yang kotor umumnya harus dihindari sehingga mengurangi kemungkinan life time flowmeter dan kerusakan bantalan/bearing/shaft rotor, karena turbin flowmeters memiliki bagian yang bergerak yang mengalami keausan sesuai dengan waktu penggunaan.
Sedangkan untuk segi bahan material dari jenis turbine flow meter ini ini ada cukup bervariasi dari bahan carbon steel , stainless steel baik yang food grade maupun yang tidak yang banyak digunakan untuk industri makanan bahkan dari bahan non metal seperti PVC, PP, Teflon dan lainnya yang banyak digunakan untuk chemical flow meter.