Flow Meter merupakan satuan alat pengukuran pada pergerakan fluida atau cairan yang dimana sudah tidak asing bagi para pekerja di bidang konstruksi, pertambangan, dsb. Di dalam keseharian kita sering menemui alat pengukuran tersebut seperti regulator pada gas, pompa air, dan gas meter PGN. sebelum kita bahas tentang “9 Rekomendasi Flow Meter Berdasarkan Jenisnya” kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu flow meter?
Flow Meter sendiri merupakan instrumen pengukur yang di gunakan untuk menentukan sejumlah besar aliran dari semua material seperti udara, fluida maupun bubuk. Aliran yang diukur melalui instrumen ini adalah laju aliran dan volume yang mengalir selama jangka waktu tertentu. lalu apa saja jenis flow meter yang di pakai di Indonesia dan Rekomendasi Flow Meter Berdasarkan Jenisnya, langsung saja kita bahas di bawah ini :
1. Ultrasonic Flow Meter
Siapa yang tidak kenal dengan jenis flow meter yang satu ini? ya rekomendasi flow meter yang pertama adalah ultrasonic flow meter merupakan flow meter yang cara kerjanya mengukur atau mengitung kecepatan aliran suatu fluida dengan menggunakan ultra sound untuk akumulasi flow rate. Dengan diketahuinya Kecepatan aliran maka dapat di hitung flow rate dengan mengetahui luasan penanmpang suatu jalur aliran.
Pengertian Ultrasonic Flow Meter banyak diketahui sebagai flow meter yang sistem instalasinya dengan menggunakan sistem non contact dimana sensor atau transducer tidak contact langsung dengan fluida. Karena cara instalasinya non contact atau clamp on maka flow meter ultrasonic dikenal sebagai flow meter portable.
Begitu juga untuk sistem instalasi insertion flowmeter ultrasonic cara pemasangnya adalah dengan melubangi pipa yang kemudian dipasang fitting dan sensor ultrasonic atau transducer dimasukan dalam fitting dan pipa yang telah di lubangi. Dari sensor tersebut dengan menggunakan cable di teruskan ke dalam ultrasonic transmitter guna menghitung velocity maupun flow rate fluida dalam pipa.
Jenis Instalasi Ultrasonic Flow Meter
- Portable Ultrasonic flow meter
- Clamp on fix ultrasonic flow meter
- In Line Ultrasonic Flow Meter
- Insertion Ultrasonic Flow Meter
- Open Channel Ultrasonic Flow Meter
Dari jenis flow meter ultrasonic berdasarkan cara instalasinya yang paling banyak di sukai adalah jenis instalasi clamp on karena sangat cocok di aplikasikan pada pipa yang sangat besar ataupun pada pipa yang mereka tidak ingin terganggu proses produksinya. kami merekomendasikan jenis Ultrasonic Flow Meter ini yang jinjing (Portable), kenapa? simak dibawah ini :
Flow meter portable mulai terkenal saat flow meter jenis ultrasonic dimana cara penggunaan dan instalasinya cukup mudah dan cepat serta dapat dibawah kemana mana.
Portable flowmeter ini menggunakan jenis clamp on flow meter dimana sensor atau sering di sebut dengan transducer ultrasonic cukup di clamp pada permukaan luar pipa, Karena prosesnya instalasi tanpa memotong pipa atau melubangi pipa maka biaya instalasi dari flow meter clamp on sangat murah dan cepat.
Kegunaan Portable Ultrasonic Flow Meter
- Untuk pengecekan performa pompa
- Menganalisa proses yang berhubungan dengan flow rate fluida
- Mengcek sitem HVAC karena bisa juga dihubungkan dengan termo sensor
- Menghitung heat energy
- Mengecek sistem pendinginan mesin dari aliran air untuk cooling tower
- Mengetahui besar kecilnya airan fluida dengan mengatur besar kecilnya valve
- Menecek ada atau tidak adanya aliran dalam suatu pipa
- Berfungsi sebagai flow meter dengan waktu yang terbatas sesuai dengan kapasitas energy yang tersimpan dalam battery charger.
2. Electromagnetic Flow Meter
Electromagnetic flow meter atau Magnetic Flow Meter serta sering disebut magmeter merupakan jenis flow meter yang tidak mempunyai bagian yang bergerak (moving part). Magnetic flow meter ini sangat ideal jika digunakan untuk pengukuran aliran fluida yang tidak homogen, cairan yang kotor, cairan yang mengandung lumpur atau untuk cairan limbah ataupun air intake, air bahan baku, air dari waduk atau sungai yang banyak mengandung kotoran atau sampah ( plastik, rumput atayupun lainnya), sehinga cukup cocok digunakan untuk flow meter limbah.
Magmeter atau electromagnetic flow meter ini hanya bisa digunakan pada aplikasi air (water) yang mempunyai konduktifitas tertentu, sesuai dengan aturan yang disyaratkan masing manufacture flowmeter electromagnetic.
Secara umum magnetic flowmeter tidak berfungsi pada fluida hidrokarbon dan air suling (distilled water / demin water). Namun, ideal untuk mengukur aliran cairan seperti slurry dan material korosif.seperti pada proses chemical ataupun minuman maupun cairan air yang kental seperti kecap, sauce, syrup dan lainnya.
Flowmeter electromagnetic ini sangat cocok digunakan pada sistem aliran yang menyaratkan pressure drop yang sangat rendah. Prinsip kerja Electromagnetic flow meter jenis ini didasarkan pada hukum induksi elektromagnetik (Faraday’s Law), yaitu bila suatu fluida konduktif elektrik melewati pipa sensor elecromagnetic, maka fluida akan bekerja sebagai konduktor yang bergerak memotong medan magnet yang dibangkitkan oleh kumparan magnetic dari sensor / transducer, sehingga timbul tegangan listrik induksi.
Komponen Magnetic Flow Meter
- Magnetic Flow Sensor
Magnetic flow sensor terdapat komponan berupa flow tube, electrode, coil cover dan connection baik berupa flange maupun ulir. - Magnetic Flow Sensor
Flow Transmitter yang mempunyai fungsi menerjemahkan sinyal dari elctrode kedalam hitungan kecepatan dan lainya yang bisa ditampilkan berupa angka ke display serta memberikan ouput lainnya. Magnetic flow trasnmitter ini biasanya hanya terbagi dalam bentuk menyatu dengan sensor atau terpisah, yang istilah dilapangan adalah compact/integral atau remote/split.
3. Turbine Flow Meter
Turbin Flow Meter atau Turbine Flow Meter (turbin aksial) diciptakan oleh Reinhard Woltman dan merupakan flow meter yang akurat dan dapat diandalkan untuk liquid dan gas. Flow meter ini menggunakan energi mekanik dari cairan yang mengalir guna memutar sebuah “pinwheel” (rotor) menterjemahkan tindakan mekanis putaran turbin di dalam aliran cairan di sekitar porosnya ke dalam tingkat aliran yang terbaca (gpm, lpm, dll) Turbin cenderung mengikuti perjalanan aliran di sekitarnya.
Fungsi Turbine Flow Meter
Turbine Flow Meter dapat digunakan untuk mengukur kecepatan aliran dari liquid, gas dan uap dalam pipa, seperti hidrokarbon, bahan kimia, air, cairan kriogenik, udara, dan gas industri. Perlu diperhatikan dalam menentukan turbine flow meter hendaknya berhati-hati pada cairan yang kotor ( mengandung sampah, pasir dan solid lainnya).
Karena kotoran yang melewatinya akan bisa menghambat akurasi dan bahkan akan gagal karena rotor tidak bisa berputar akibat tersangkut kotoran. Begitu juga untuk cairan yang non-pelumas, karena flowmeter dapat menjadi tidak berfungsiatau akurasinya menyimpang terlalu jauh karena itu ada flowmeters turbin memiliki kelengkapan grease untuk digunakan pada cairan yg tidak mempunyai sifat pelumasan.
Aplikasi Turbine Flow Meter
Aplikasi Turbin Flow meter kurang akurat pada tingkat kecepatan aliran yang rendah karena dapat memperlambat putaran rotor. sementara itu untuk instalasi turbine flow meter ada yang secara inline menggunakan koneksi flange ulir dan ada juga yang menggunakan metode insert bisanya dikenal dengans sebutan insertion turbine flow meter.
4. Positive Displacement Flow Meter
Rekomendasi Flow Meter selanjutnya yaitu Positive Displacement Flow Meter atau sering disebut dengan PD Flow Meter merupakan jenis flow meter yang mengukur volume atau flow rate gerakan fluida dengan membagi suatau ruangan media yang tetap dengan volume yang terukur.
Kelebihan Positive Displacement Flow Meter
diterapkan pada gas alam rumah tangga dan metering air. Argometer diafragma, yang kebanyakan dipakai dalam rumah tanga, adalah contoh dari satu PD flow meter. Jenis meter ini dalam aplikasinya menarik dan menahan serta mentransfer fluida dalam rangka mengambil ruang dalam meteran sehingga berfungsi dari alat ini guna membaca flow rate maupun total fluida yang mengalir berfungsi sebagaimana mestinya.
Kekurangan Positive Displacement Flow Meter
PD Flowmeters mengukur laju aliran volume atau aliran cairan atau gas bergerak dengan membagi media dengan tetap pada volume yang terukur. Perangkat ini terdiri dari ruang yang menghalangi aliran media dan mekanisme berputar atau reciprocating yang memungkinkan bagian dari jumlah volume yang tetap. Jumlah fluida yang melewati ruangan menentukan volume fluida. Tingkat revolusi atau putaran menentukan laju aliran.
5. Differential Pressure Flow Meter
Differential pressure atau head flow measurement merupakan metoda pengukuran flow yang paling populer saat ini untuk mengukur aliran fluida di industri proses. Flowmeter ini diaplikasikan untuk cryogenic, Clean Gas, Dirty Gas, Clean Liquid, Dirty Liquid, Viscous Liquid, Saturated Steam, Superheated Steam dan tidak direkomendasikan untuk Corrosive Liquid dan Abrasive Slurry.
Kelebihan Differential Pressure Flow Meter
- Biaya pengadaannya awal : rendah ~ sedang
- Dapat digunakan di dalam cakupan luas (hampir semua phase fluida dan kondisi aliran).
- Strukturnya kokoh dan sederhana
Kekurangan Differential Pressure Flow Meter
- Rugi tekanan (pressure drop) : sedang ~ tinggi
6. Rotameter
Rekomendasi Flow Meter selanjutnya ada Variable Area Flow Meter (daerah yang berubah-ubah) juga umum dikenal sebagai rotameter, terdiri dari sebuah tabung lonjong dari gelas, dengan sebuah pelampung di dalam yang didorong ke atas oleh aliran cairan dan ditarik ke bawah oleh gravitasi. Ketika tingkat aliran meningkat, tekanan yang membesar mendorong pelampung naik sampai diam di tempat di dalam tabung yang cukup luas untuk menyeimbangkan tekanan. Pelampung dibuat dalam berbagai bentuk, bentuk bulatan yang umum dipakai (rotameter).
Beberapa pelampung didesain untuk terlihat berputar dalam aliran benda cair untuk membantu pemakai menentukan apakah pelampung macet atau tidak. Rotameter tersedia dalam aplikasi tingkat cairan yang luas, namun paling umum dipakai untuk air dan angin. Alat yang handal ini mengukur sampai akurasi 1%.
Kelebihan Rotameter
- Biaya rotameter rendah.
- Memberikan skala linier.
- Memiliki akurasi yang baik untuk laju aliran rendah dan menengah.
- Kehilangan tekanan hampir konstan dan kecil.
- Kegunaan untuk cairan korosif.
Kekurangan Rotameter
- Saat cairan buram digunakan, pelampung mungkin tidak terlihat.
- Belum begitu baik dalam layanan berdenyut.
- Jenis tabung kaca mengalami kerusakan.
- Hanya bisa dipasang dalam posisi vertikal saja.
7. Thermal Mass Flow Meter
Thermal Mass Flow Meter menggunakan prinsip perpindahan panas konvektif ( convective heat transfer) pada fluida untuk mengukur laju aliran yang mengalir dalam pipa atau saluran. Umumnya pada flowmeter thermal terdapat dua sensor temperature. Salah satu sensor dipanaskan pada temperature tertentu oleh sirkuit dan berfungsi sebagai sensor aliran. Sedangkan Sensor temperature kedua bertindak sebagai sensor referensi, dan mengukur seta mencatat suhu gas.
Aplikasi Thermal Mass Flow Meter
Thermal Mass flow meter ini banyak digunakan di berbagai industri dengan berbagai aplikasi yang berbeda. Aplikasi tersebut dikelompokkan ke dalam konservasi energi, fungsi lingkungan, penggunaan industri dan pengukuran dengan gas tertentu seperti pada proses Nitrogen blanketing
Thermal mass flow meter mempunyai fungsi untuk mengukur kecepatan aliran gas, temperature gas, gas flow rate dan total massa gas yang melewati sensor flow meter. Fungsi ini di tampilkan oleh thermal mass flow transmitter yang menghasilkan tampilan digital, data dan aoutput lainya yang bisa digunakan untuk control atau lainnya.
Flow meter thermal mass dapat digunakan oleh hampir semua jenis gas seperti udara, oksigen, nitrogen, helium, argon, CNG, natural Gas, CO2, dan gas lainnya.
Kelebihan Thermal Mass Flow Meter
Keuntungan dari pengukur aliran termal adalah tidak memiliki bagian yang bergerak. Ini mengurangi pemeliharaan dan memungkinkan penggunaan di area aplikasi yang menuntut, termasuk gas jenuh. Mereka juga tidak memerlukan koreksi suhu atau tekanan dan memberikan akurasi keseluruhan dan pengulangan yang sangat baik atas berbagai laju aliran. Gaya meter ini menghitung aliran massa daripada volume dan merupakan salah satu dari beberapa kategori meter yang dapat mengukur aliran dalam pipa besar.
Kekurangan Thermal Mass Flow Meter
Distributor/ vendor flow meter seharusnya memberikan informasi kalibrasi yang tepat untuk campuran gas lainnya. Namun keakuratan flowmeter thermal bergantung pada campuran gas aktual yang sama dengan campuran gas yang digunakan untuk tujuan kalibrasi. Dengan kata lain, keakuratan flowmeter thermal yang dikalibrasi untuk campuran gas yang diberikan akan terdegradasi jika gas yang mengalir aktual memiliki komposisi yang berbeda.
8. Coriolis Mass Flow Meter
Akurasi dari Coriolis flow meter merupakan flow meter yang mempunyai akurasi yang cukup tinggi, namun yang perlu di garis bawahi, didalam spesifikasi memiliki tingkat akurasi dalam kalibrasi yang bermacam macam mulai dari 0,1%, 0,2%, dan 0,5% sehingga membedakan dari harga jualnya, dalam Rheonik memiliki standar akurasinya 0,2% (Maksimal). Namun demikian harga mahal tersebut akan terganti dengan tingginya akurasi yang bisa di dapatkan oleh flow meter ini.
Cara Kerja Coriolis Mass Flow Meter
Coriolis meter memiliki akselerasi coriolis positif dan negatif ke dalam proses pengukuran, seperti ilustrasi pada gambar diatas dimana fluida dialirkan melalui dua tabung melengkung. Gaya eksitasi osilasi ditujukan ke tabung melalui miniature velocity transducers atau electric coils sehingga menyebabkan getaran yang diukur oleh sensor magnetik.
Kelebihan Coriolis Mass Flow Meter
- Akurasi yang lebih baik daripada kebanyakan teknologi flow meter lainnya.
- Dapat digunakan dalam berbagai kondisi cairan (daftar cairan bisa dilihat dipembahasan dibawah)
- Mampu mengukur aliran cairan panas (contoh : Sulfur cair) dan dingin (contoh : Nitrogen cair)
- Penurunan tekanan rendah
- Cocok untuk aliran dua arah
9. Vortex Flow Meter
Rekomendasi Flow Meter yang terakhir yaitu Vortex Flow Meter adalah salah satu flow meter yang dapat mengukur 3 jenis fluida seperti gas, cair dan uap. Berkat teknologi ini memberikan solusi perawatan yang hemat biaya, handal, dan rendah untuk banyak aplikasi pengukuran aliran.Vortex Flowmeter tidak memiliki bagian yang bergerak, oleh karena itu tidak diperlukan perawatan atau pembersihan rutin. Pengukur aliran Vortex juga dapat mengukur gas basah dan / atau kotor.
Teknologi pembacaan aliran vortex bergantung pada pengukuran jumlah pulse vortex yang dihasilkan oleh bluff body yang terbenam dalam aliran stream. Bluff body bekerja di dalam meter aliran vortex. Saat aliran melewati tubuh gertakan ini, vortisitas dihasilkan di kedua sisi tubuh gertakan. Laju aliran dapat ditentukan dengan mengukur jumlah vortisitas.
Prinsip Kerja Vortex Flow Meter
Pengukuran aliran transduser aliran vortex sesuai dengan prinsip Karman Vortices. Ketika sebuah bluff body ditempatkan secara vertikal di dalam pipa, ketika fluida mengalir di sekitar bluff body, kolom vortisitas reguler akan dihasilkan secara bergantian di setiap sisi bluff body, pusaran ini dikenal sebagai “Karman Vortices”. Bagian resistensi yang melepaskan vortisitas dinamai “bluff body”. Frekuensi pelepasan vortisitas terkait dengan kecepatan cairan.
Kelebihan Vortex Flow Meter
- Bisa digunakan untuk mengukur semua aliran benda berupa benda cair, udara, uap, dan gas
- Memiliki diameter penampang aliran yang lebih besar
- Bisa menghasilkan output point dalam bentuk analog dan digital
- Lebih tahan lama karena tidak ada bagian dari flow meter yang bergerak atau berputar
Kekurangan Vortex Flow Meter
- Akurasi standar vortex flow meter ini cukup rendah yaitu berada pada kisaran 2%
- Kekurangan lainnya adalah flow meter jenis vortex tidak bisa digunakan untuk mengukur benda padat.
Demikian Artikel tentang “9 Rekomendasi Flow Meter Berdasarkan Jenisnya” semoga dapat memberikan ‘suggestion’ kepada pembacanya agar lebih mantap dalam pemilihan flow meter berdasarkan jenisnya.